Kamis, 08 November 2012

PSI, RANGKUMAN PERTEMUAN KE-LIMA



Tahap-tahap Pengembangan Sebuah Sistem Informasi
Tahap ini kadang disebut juga dengan WaterFlow, karena bergeraknya seperti air terjun, dari atas ke bawah. Adapun tahapan-tahapan ini terdiri dari:
1. Pengumpulan data (data gathering)
Jika sudah ada sistem yang berjalan sebelumnya maka perlu dilakukan pengumpulan data dan informasi yang dihasilkan dari sistem yang ada. Pengumpulan laporan (report), cetakan (print-out), dsb baik yang sudah ada maupun yang diharapkan untuk ada pada sistem yang baru. Interview dan questionnaire terhadap orang-orang yang terlibat dalam sistem juga mungkin perlu dilakukan. Apabila sistem yang akan dikembangkan benar-benar baru (belum ada sistem informasi sebelumnya) maka pada tahapan ini pengembang bisa lebih menekankan kepada studi kelayakan dan definisi sistem.
2. Analisa Sistem
Jika tahapan pengumpulan data dilakukan dengan melibatkan klien atau pengguna sistem informasi, maka mulai dari tahapan analisa lebih banyak dilakukan oleh pihak pengembang sendiri. Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan dikembangkan. Mendefinisikan objek-objek yang terlibat dalam sistem dan batasan sistem.
3. Perancangan Sistem (design)
Merancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atau Data Flow Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik. Merancang input ouput aplikasi (interface) dan menentukan form-form dari setiap modul yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga kerangka kerja (framework) aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi dan tools yang akan digunakan baik selama tahap pengembangan (development) maupun pada saat implementasi (deployment).
4. Penulisan kode program (Coding)
Programming (desktop application) atau Scripting (web-based application) hanyalah salah satu tahapan dari siklus hidup pengembangan sistem. Tahapan ini dilakukan oleh satu atau lebih programmer. Jika tahapan analisa dan perancangan sistem telah dilakukan dengan baik, maka porsi tahapan coding tidaklah besar.
5. Testing
Biasanya tahapan ini dilakukan oleh Quality Assurance dari pihak pengembang untuk memastikan bahwa software yang dibangun telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu metodenya bisa dengan menginput sejumlah data pada sistem baru dan membandingkan hasilnya dengan sistem lama. Apabila diperlukan maka tahapan ini bisa dibagi menjadi dua yaitu testing oleh pihak pengembang (alpha testing) dan testing oleh pihak pengguna (beta testing).
6. Instalasi
Pada pengembangan aplikasi Client-Server, umumnya terdapat server untuk development, testing dan production. Server development terdapat pada tempat pengembang dan sedang dipergunakan selama pengembangan, bias dipergunakan juga setelahnya untuk perbaikan aplikasi secara terus menerus (continuous improvements). Server testing berada di tempat pengembang dan bisa juga di tempat pengguna apabila diperlukan beta testing. Setelah aplikasi dirasa siap untuk dipergunakan maka digunakanlah server production yang berada di tempat pengguna. Pada prakteknya di tempat pengembang juga bisa terdapat server production yaitu server yang memiliki spesifikasi hardware dan software yang sama dengan server di tempat pengguna. Hal ini dimaksudkan agar apabila ditemukan error atau bug pada aplikasi di tempat pengguna maka pengembang dapat mudah mencari penyebabnya pada server production mereka. Ada cara lain untuk Pengetesan Program dengan cara menggunakan metode Black Box, metode ini menggunakan tidak melihat ke struktur program perangkat lunak, yang bersifat melihat kesesuaian perangkat lunak dengan kebutuhan pengguna dan spesifikasi sistem. Black-Box yaitu test case program berdasarkan pada spesifikasi sistem, input dari data testing diharapkan bisa menemukan output yang salah, perencanaan tes dapat dimulai pada awal proses perangkat lunak. Pengetesan Sistem, dilakukan secara bertahap dengan melihat berbagai keberhasilan dan kegagalan apa saja yang dihasilkan oleh sistem. Pengetesan sistem biasanya dilakukan setelah selesai pengetesan program. Pengetesan sistem dilakukan untuk mengecek ulang dan memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang dimplementasi agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Konversi system merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap digunakan untuk menggantikan proses sistem yang lama. Konversi sistem ini menggunakan metode Parallel, maksudnya konversi dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru seiring dengan masa pengenalan antara personil dengan waktu yang telah ditetapkan. Baik sistem manual maupun sistem baru ini dioperasikan secara bersama-sama untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru benar-benar beroperasi dengan sukses sebelum sistem yang lama (manual) dihentikan, walaupun terdapat kelemahan pada besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan dua buah sistem secara bersamaan, tetapi mempunyai keuntungan yaitu proteksi yang tinggi kepada organisasi terhadap kegagalan sistem yang baru.

7. Pelatihan
Pihak pengembang memberikan training bagi para pengguna program aplikasi sistem informasi ini. Apabila sebelumnya tidak dilakukan beta testing maka pada tahapan ini juga bisa dilangsungkan User Acceptance Test. dilakukan untuk mengoperasikan sistem, termasuk kegiatan mempersiapkan input, memproses data, mengoperasikan sistem, merawat dan menjaga sistem.

8. Pemeliharaan
Maintenance bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang digunakan oleh pihak pengguna benar-benar telah stabil dan terbebas dari error dan bug. Pemeliharaan ini biasanya berkaitan dengan masa garansi yang diberikan oleh pihak pengembang sesuai dengan perjanjian dengan pihak pengguna. Lamanya waktu pemeliharaan sangat bervariasi. Namun pada umumnya sistem informasi yang kompleks membutuhkan masa pemeliharaan dari enam bulan hingga seumur hidup program aplikasi.

PSI, PERTEMUAN KE-EMPAT PERENCANAAN DAN ANALISA SISTEM



Tujuan Analisa Sistem
       Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
       Membantu para pemngambil keputusan
       Mengevaluasi sistem yang telah ada
       Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.

Beberapa teknik untuk menganalisa sistem:
1.       Wawancara
2.       Observasi/ pengamatan langsung
3.       Wawancara
4.       Sampling, dan
5.       Quesioner.

Studi kelayakan adalah suatu kegiatan meninjau atau mempelajari faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Dalam studi kelayakan dikenal enam dimensi kelayakan:
-Teknis: tersediakah perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan?
-Pengembalian ekonomis: dapatkah sistem yang diajukan memberikan keuntungan secara keuangan.
-Pengembalian non ekonomis: dapatkah sistem yang diajukan memberikan keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang?
-Hukum dan etika: dapatkah sistem yang diajukan berjalan sesuai dengan hukum dan etika yang ada?
-Operasional: akankah rancangan sistem yang diajukan didukung oleh orang-orang yang menggunakannya?
-Jadwal: mungkinkah sistem yang diajukan dapat diterapkan dalam waktu yang ditetapkan?

Studi kelayakan pada siklus hidup sistem memiliki peran penting dalam menentukan apakah suatu rancangan sistem yang diajukan dapat dikerjakan atau ditunda atau bahkan tidak dijalankan. Suatu perusahaan atau organisasi pasti tidak ingin sistem baru yang dijalankannya ternyata tidak membawa perbaikan atau bahkan berefek buruk bagi perusahaan atau organisasi tersebut.
Tujuan Tahan Perancangan Sistem adalah :
1. Memenuhi kebutuhan pemakai system
2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang Lengkap kepada programmer dan ahli-ahli tehnik yang terlibat.

So, sasaran yang harus dicapai sistem ialah :
1. Desain system harus berguna, mudah dipahami dan digunakan, data harus mudah ditangkap, metode harus mudah diterapkan, informasi mudah dihasilkan, mudah dipahami.
2. Desain system harus mendukung tujuan utama perusahaan.
3. Desain system harus efisien dan efektif untuk mendukung pengolahan transaksi pelaporan manajemen dan keputusan.
4. Desain system harus memberikan komponen system informasi secara rinci, meliputi data, informasi, media penyimpanan, prosedur yang digunakan sumber daya manusia yang dibutuhkan, perangkat keras, software, dan pengendaliannya.

Contoh Sistem Informasi adalah sistem SIASAT UKSW
dimana sistem tersebut dirancang sedemikian rupa agar proses belajar mengajar menjadi lancar.
siswa dapat mengecek mata kuliah yang diambil, nilai yang didapatkan, dll.. :)

PSI, RANGKUMAN PERTEMUAN KETIGA SI BERBASIS KOMPUTER



Evolusi Teknik Pengolahan Data
-Tahap Manual
-Tahap Mekanikal: Sudah menggunakan mesin manual sebagai alat bantu pemrosesan data.
-Tahap Mekanik Elektronik: Penemuan mesin tabulasi kartu plong(1890) oleh Dr. Herman Holerith sebagai mesin pertama mekanik-elektronik dan lebihotomatis.
-Tahap DigitalElektronik: Diawali penemuan mesin hitung otomatis yang diberi nama MARK I(1944), oleh Profesor Howard Aiken dari Harvard University.


Evolusi Teknik Pengolahan Data
1.      Tahap Manual
2.      Tahap Mekanikal : sudah menggunakan mesin manual sebagai alat bantu pemrosesan data.
3.      Tahap Mekanik Elektronik : Penemuan mesin tabulasi kartu plong(Dr. Herman Holerith,1980) sebagai mesin pertama Mekanik-Elektronik dan lebih otomatis.
4.      Tahap Digital Elektronik: Diawali penemuan masin hitung otomatis yang diberi nama MARK I (Prof. Howard Aiken, 1944).

Keunggulan Komputer:
-          Proses pengolahan yang cepat
-          Tingkat akurasi yang tinggi
-          Efisiensi SDM
-          Kemudahan berinteraksi dengan  penggunanya.


Peningkatan Nilai Informasi:

BIAYA RATA-RATA
VOLUME PEMROSESAN
MANUAL
TINGGI
BESAR
MESIN
TINGGI
SEDANG
KOMPUTER
TINGGI
KECIL(SEDIKIT)



BIAYA/NILAI INFORMASI vs WAKTU
BIAYA INFORMASI
Semakin singkat, harganya semakin mahal..,
Semakin lama, harganya juga menurun.
NILAI INFORMASI
Semakin singkat, nilainya semakin tinggi, sebaliknya semakin lama maka suatu informasi tersebut tidak bernilai tinggi lagi.

Sistem Informasi Berbasis Komputer adalah :
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya (sistem-sistem yang berada di dalam sebuah sistem), sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Berbasis Komputer
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

PSI, RANGKUMAN PERTEMUAN KEDUA - SISTEM



Kata Sistem awalnya berasal dari bahasa Yunani (sustēma) dan bahasa Latin (systēma). Berikut ini ada beberapa pengertian sistem yang diambil dari berbagai sumber.
  1. Pengertian dan definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks.
  2. Kesatuan gagasan yang terorganisir dan saling terikat satu sama lain.
  3. Kumpulan dari objek atau fenomena yang disatukan bersama untuk tujuan klasifikasi atau analisis.
  4. Adanya suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur.
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
Contoh sistem :

  • Organ tubuh manusia yang membentuk beragam sistem. Sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem eksresi, sistem saraf, sistem kerangka, dll
  • Komponen elektronik komputer yang membentuk sistem komunikasi, sistem perangkat lunak, sistem perangkat keras, sistem jaringan, dll.
Subsistem
Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu system yang terdiri dari system-sistem bawahan seperti system mesin, system badan mobil dan system rangka. Masing-masing system ini terdiri dari system tingkat yang lebih rendah lagi.

Suprasistem
Suprasistem adalah sistem yang mempunyai hubungan lebih luas dari sistem.
Jika suatu sistem menjadi bagian dari sistem lain yang lebih besar, maka sistem yang lebih besar tersebut dikenal dengan sebutan supersistem. Sebagai contoh, Sistem Komputer

Sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi.
Tujuan dari Sistem Informasi yaitu:
  1. Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen
  2. Membantu petugas didalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke hari
  3. Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan.